Senin, 09 Mei 2016

PENTINGNYA INVESTASI

A.    Alasan Pentingnya Investasi
 
Pentingnya investasi berhubungan erat dengan tujuan manusia tercipta.  Kalau semua kebutuhan pokok sudah terpenuhi dan terdapat kelebihan maka peran sebagai khalifah harus dijalankan. Investasi merupakan salah satu cara untuk mendayagunakan dana yang kita miliki untuk masa depan. Berinvestasi merupakan hal yang sangat penting karena bertujuan untuk:
1.    Berjaga-jaga apabila terjadi inflasi
2.    Sebagai cadangan di hari tua
3.    Cadangan pada saat sakit dan tak bisa bekerja (sesuatu yang tidak terduga).
Tidak diragukan, menginvestasikan uang yang kita peroleh dengan susah payah adalah sesuatu yang berisiko. Tentu, terdapat investasi yang terlihat tidak memiliki risiko tinggi, tetapi umumnya investasi jenis ini tidak akan memberikan pengembalian yang tinggi.
Ingat, risiko tinggi akan menyertai potensi keuntungan tinggi pula. Asal memiliki informasi dan keterampilan cukup, besar kemungkinan kita akan menuju pada kemapanan finansial dengan melakukan investasi. Berikut ini beberapa alasan yang mendasarinya:
1.    Mengembangkan Kekayaan
Investasi membuat uang kita bekerja untuk menghasilkan lebih banyak uang tanpa harus bersusah payah. Yang kita perlukan adalah kemampuan menyisihkan penghasilan bulanan serta kemampuan memilih instrumen investasi yang tepat.
2.    Mengalahkan Inflasi
Jika kita bijak menginvestasikan uang di tempat atau produk yang memberikan imbalan yang melebihi tingkat inflasi. Sehingga masa depan keuangan kita akan cerah.
3.    Penting untuk Bisnis
Investasi sangat penting untuk bisnis apapun, baik kecil atau besar. Dasar dalam investasi juga menjadi dasar dalam memiliki dan mempertahankan bisnis seperti menganalisis risiko, memilih untuk mengambil risiko, dan kemampuan menangkap peluang. Jadi, investasi tidak hanya membantu menumbuhkan modal dan memperluas bisnis, tapi juga mengajarkan Kita bagaimana menjadi seorang pengusaha sukses.
4.    Membiayai Kebutuhan Keluarga
Membiayai kebutuhan keluarga bisa menjadi hal menantang terutama dengan semua pengeluaran yang harus dilakukan seperti membayar kredit rumah, kredit kendaraan, menyiapkan uang liburan, dan lain-lain.
Dengan menginvestasikan sebagian dari penghasilan bulanan, Kita dapat menghasilkan uang dalam jumlah besar di kemudian hari, yang bisa digunakan untuk membiaya semua kebutuhan tersebut.
5.    Biaya Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu investasi paling menguntungkan yang bisa dilakukan. Biaya pendidikan, terutama di perguruan tinggi, semakin meningkat tiap tahunnya. Jadi, bijaksana untuk mendukung rencana ini dengan melakukan investasi.
B.    Pengertian Kaya, Aset, Dan Liabilitas

Dalam melakukan investasi erat hubungannya untuk mendapatkan keuntungan (laba/kekayaan) sehingga hidupnya bisa lebih sejahtera. Orang yang memiliki pendapatan lebih besar dari pada jumlah pengeluaran yang diperlukan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari berarti telah mencapai suatu titik yang dinamakan Finansial Freedom (kebebasan keuangan). Di dalam buku “The Quadant of Cashflow” karya Robert T. Kiyosaki menyebutkan bahwa arti dari kaya adalah orang yang memiliki sejumlah hari dimana orang tersebut bisa hidup layak tanpa dirinya dan keluarganya harus bekerja.
Kiyosaki menekankan apa yang disebutnya “melek keuangan” sebagai sarana untuk mendapatkan kekayaan. Dia mengatakan bahwa kecakapan hidup seringkali paling baik dipelajari melalui pengalaman dan bahwa ada pelajaran penting yang tidak diajarkan disekolah. Dia mengatakan bahwa pendidikan formal terutama bagi mereka yang ingin menjadi karyawan atau wiraswasta, dan bahwa ini adalah sebuah ide”Era Industri”. Dan menurut Kiyosaki, dalam rangka untuk memperoleh kebebasan finansial, seseorang harus menjadi pemilik bisnis atau investor, guna menghasilkan pendapatan pasif.

Orang yang melek keuangan akan dapat membedakan hakekat aset dengan liabilitas dan tidak menyamakan liabilitas dengan aset karena liabilitas seringkali nampak seolah-olah sebagai aset. Aset adalah sesuatu yang memberikan pemasukan, sedangkan liabilitass adalah sesuatu yang mendatangkan beban atau pengeluaran. Orang yang menganggap liabilitas sebagai aset mengakibatkan liabilitasnya semakin besar sementara asetnya justru semakin kecil.
Rumah besar sering dinilai sebagai aset padahal termasuk liabilitas. Rumah besar bukan aset karena mendatangkan pemasukan namun mendatangkan pengeluaran seperti biaya pemeliharaan, pajak, dan sebagainya. Mobil mewah juga sering dinilai sebagai aset padahal liabilitas. Karena membutuhkan pengeluaran untuk biaya pemeliharaan, operasional, pajak, asuransi, dan sebagainya.
Orang yang melek finansial akan berusaha unuk menambah aset. Misalnya membeli dua buah rumah untuk disewakan daripada membeli sebuah rumah besar. selain itu, bisa dengan cara menitipkan mobil ke tempat rental supaya memperoleh keuntungan dari pada mempunyai mobil untuk dipakai sendiri (bisa mendatangkan beban).

C.    Posisi Investor Di Cashflow Quadrant
Berdasarkan teori The Cashflow Quadrant Robert Kiyosaki, sumber penghasilan kita dibagi menjadi empat kuadran. Memang benar ada empat kuadran yang berbeda, namun secara global, keempat kuadran ini dapat kita ringkas menjadi dua kuadran besar saja, yaitu kuadran kiri dan kuadran kanan. Kuadran kiri mewakili Employee dan Self Employee. Sedangkan kuadran kanan adalah Business Owner dan Investor.

1.    Employee atau Karyawan
Orang yang termasuk golongan Employee bekerja pada orang lain atau di sebuah instansi tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan uang (work to get money), rata-rata umur pekerja biasanya sekitar 18-65 tahun. Misalnya saja para buruh, karyawan, pekerja, pegawai negeri sipil, dan lain-lain. Motif dasar kuadran employee (e) adalah rasa aman, jaminan, dan kestabilan. Mereka lebih mementingkan ketiga hal ini daripada memikirkan seberapa besar uang yang bisa mereka hasilkan dengan keahlian mereka. Mereka memang ditaktirkan menjadi pegawai sejati.
2.    Self-Employeed atau Karyawan Profesional
Di mana seseorang memiliki keahlian setingkat diatas employee. Contohnya: notaris, konsultan, akuntan, pengacara maupun dokter (sebenarnya dokter bisa masuk kategori employee maupun self employee).
3.    Business Owner
Orang yang masuk kategori ini bekerja secara mandiri untuk mendapatkan uang (mandiri get money). Di mana seseorang memiliki sebuah “sistem” untuk membuat uang, bukan pekerjaan untuk menghasilkan uang. Contohnya: para pemilik bisnis besar seperti pemimpin perusahaan. Motif dasar kuadran business-owner adalah kaya, terhormat, dan sukses. Mereka adalah orang yang bersemangat tinggi, tak kenal menyerah, dan tidak pernah puas. Mereka selalu ingin lebih dan lebih lagi. Seorang business owner merancang sistem terbaik yang bisa mengalirkan uang ke kantongnya terus menerus.
4.    Investor
Menginvestasikan atau menanamkan uang pada suatu bidang yang menghasilkan pemasukan lebih besar. Seorang Investor mampu melihat dan merasakan prospek bisnis yang menghasilkan keuntungan terbesar. Mereka yang berada dalam kelompok ini memiliki keahlian tinggi dan dilahirkan sebagai pemimpin alami.
Sumber penghasilan kuadran kiri adalah kita sendiri. Artinya besar kecilnya pendapatan kita ditentukan dari seberapa keras kita bekerja. Kita hanya akan mendapatkan uang jika kita bekerja, jika kita berhenti bekerja otomatis penghasilan kita juga berhenti mengalir. Perbedaan utama Employee (E)  dan Self employee (E) ada di tingkat penghasilannya. Sekeras-kerasnya seorang bekerja di kuadran E, tingkat penghasilannya tidak akan bertambah. Sebaliknya penghasilan seorang Self-employee seiring dengan tingkat kerjanya. Semakin giat dia bekerja, semakin besar penghasilannya, semakin malas dirinya maka menurunlah pendapatannya.
Tingkat penghasilan di kuadran kanan ditentukan dari seberapa banyak asset yang kita miliki dan seberapa pandai kita mengelolah asset tersebut. Seorang Business Owner (B) adalah orang yang mampu merubah sekelilingnya menjadi asset. Sedangkan seorang Investor (I) adalah orang yang sakti karena mampu membuat uang bekerja untuk dirinya.

Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Robert_Kiyosaki , diakses tanggal 19 Maret 2016
http://www.protekita.com/566/inilah-7-alasan-mengapa-orang-melakukan-investasi/ , diakses 30 April 2016

0 komentar:

Posting Komentar