Senin, 09 Mei 2016

MACAM-MACAM INVESTASI

Ada berbagai macam investasi yaitu sebagai berikut:
A.    Investasi Konvensional Vs Investasi Syariah
Investasi syariah merupakan suatu investasi yang mulai dari niat sampai dengan prosesnya diizinkan karena diakui kebenarannya dan sesuai dengan syariat islam (sesuai dengan Al-Qur’an, Hadits, Ijtihad maupun Ijma’). Konsep Investasi konvensional merupakan hasil dari pemikiran orang-orang Barat. Prosesnya campur-campur namun masih ada unsur-unsur Syariahnya. Dimana persentase keuntungannya tetap sedangkan investasi syariah persentasenya berdasarkan nisbah (ratio) yang telah disepakati.
Sehingga apabila terjadi untung ataupun rugi ditanggung bersama oleh kedua belah pihak (investor dan perusahaan). Oleh sebab itu keuntungan yang diperoleh tiap bulan berbeda jumlahnya. Kalau di dalam investasi konvensional, apabila terjadi kerugian atau mendapatkan laba ditanggung oleh salah satu pihak saja yaitu perusahaan.
B.    Investasi Duniawi Vs Investasi Akhirat (Ukhrowi)
Investasi duniawi merupakan investasi yang dapat dinikmati secara langsung di dunia sedangkan investasi yang hasilnya dapat dinikmati di akhirat dikenal dengan nama investasi ukhrowi (akhirat). Investasi ukhrowi ini misalnya saja seperti amalan berbakti kepada kedua orang tua, anak yang sholeh, dan ilmu yang bermanfaat. Sehingga apabila orang tersebut telah meninggal dan berada di alam barzah, maka amalan tersebut akan mendatangkan pahala yang merupakan buah dari perbuatan dan kebaikannya selama hidup di dunia. Contoh yang lainnya seperti berikut ini: Jika anak dididik dengan pendidikan agama dan akhlak yang baik, sehingga menjadi anak yang sholeh. Maka akan menjadi investasi dunia akhirat yang menguntungkan, diberkahi, menenangkan, sekaligus menjadi penyebab keselamatan kedua orang tuanya.
Sebaliknya jika tidak dididik dengan pendidikan aqidah dan ibadah yang benar serta akhlak yang mulia, kemudian menjadi anak yang durhaka, ia akan menjadi penyebab kecelakaan kedua orang tuanya.
Demikian pula harta, jika didapatkan dengan cara yang benar dan dimanfaatkan untuk kebaikan diri, keluarga maupun masyarakat, menjadi sarana ibadah, ia akan menjadi penyebab kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebaliknya jika didapatkan dengan cara yang tidak benar, maka akan mencelakakan dunia dan akhirat.
Berbagai kasus korupsi yang terjadi sekarang ini, hendaknya menyadarkan kita semua, harta yang didapatkan dengan cara yang tidak benar akan menghancurkan kehidupan kita di dunia ini apalagi di akhirat.
C.    Investasi Legal Vs Investasi Illegal
Investasi yang secara resmi,sah, dan ada izin dari badan hukum merupakan investasi yang legal. Sedangkan investasi ilegal merupakan investasi yang tidak resmi, tidak sah dan bodong. Di era modern seperti sekarang ini banyak pihak yang menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan. Misalnya saja seperti munculnya berbagai macam investasi bodong yang bisa merugikan masyarakat.
sebenarnya kunci utama supaya kita tidak menjadi korban penipuan investasi bodong adalah “Jangan mudah tergiur menjadi kaya dengan cepat, jangan mudah tergiur bagi hasil yang besar, cobalah dipikir ulang secara logika apakah realistis atau tidak”. Semua pakai usaha untuk menjadi kaya, Semua butuh proses yang harus dilalui dengan kerja keras untuk berhasil. Mulailah menghilangkan rasa malas melakukan usaha sendiri. Setiap usaha membutuhkan kerja keras, sabar, tahan banting dan ulet. Menitipkan uang atau harta kita untuk dijalankan orang lain akan berpeluang terjadinya tindakan penipuan. Lakukan sendiri, jika untung ya kita untung dengan hasil sendiri, rasanya lebih nikmat. Dan jika memang harus rugi ya rugi karena kita sendiri bukan disebabkan oleh investasi bodong.

Referensi:
http://www.jatger.net/2013/01/ciri-ciri-investasi-bodong-penipuan.html , diakses 30 April 2016
http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/14/03/10/n275pz-investasi-dunia-akhirat , diakses 30 April 2016

KEUNTUNGAN DAN RISIKO INVESTASI


A.    Pengertian Keuntungan dan Risiko Berinvestasi

Investasi merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh sejumlah keuntungan dengan cara menanamkan sejumlah uang atau membeli aset berharga yang ditawarkan. Dalam jangka waktu tertentu, uang atau aset yang dimiliki tersebut bisa bertambah nilainya. Pertambahan nilai itulah yang dikatakan sebagai keuntungan.
Kendati jenis-jenis investasi yang ada selalu menjanjikan tawaran keuntungan berlipat ganda, Anda tetap harus berhati-hati menerima penawaran tersebut. Bagaimanapun, segala bentuk investasi pasti memiliki resiko sendiri-sendiri.
Kita telah mengetahui berbagai jenis instrumen investasi. Mulai dari yang paling sederhana, yaitu deposito, obligasi, saham, bisnis, properti, logam mulia, barang koleksi, bursa berjangka, mata uang asing, dan reksadana. Namun ternyata tidak semua instrumen investasi cocok untuk semua orang. Ada kelebihan dan kekurangan masing-masing investasi.
Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan setiap instrumen investasi, kita akan dapat menentukan instrumen investasi yang paling cocok. Berikut ini keuntunan dan kerugian dari instrumen investasi:
Instrumen Investasi     Kelebihan    Kekurangan    Cocok bagi
Deposito    Risiko kecil. Bunga yang diterima lebih besar bila dibandingkan dengan tabungan biasa.    Bunga yang kecil. Biasanya lebih rendah dari inflasi     Bagi Anda yang tidak mau ambil risiko
Obligasi    Bunga yang diperoleh lebih besar bila dibandingkan deposito. Aman bila obligasi dikeluarkan oleh negara (misal ORI)     Jangka waktunya yang panjang (>1 tahun), sehingga tidak dapat dicairkan bila diperlukan atau bila ingin berinvestasi lain.     Bagi Anda yang tidak mau ambil risiko
Saham    Bisa mendatangkan keuntungan yang sangat besar bila dikelola dengan baik. Dengan modal sedikit, dapat diperoleh hasil berkali-kali lipat. Bisa menjadi passive income     Resiko kerugian juga besar saat harga saham mengalami penurunan.    Bagi Anda mau untung besar, dan siap ambil risiko.
Emas    Merupakan aset likuid atau aset yang mudah dijual.    Sulit dalam penyimpanan karena bila tidak hati-hati dapat dengan mudah dicuri.    Bagi Anda yang ingin simpanan masa depan
Mata uang asing     Dapat dilakukan dengan modal sedikit. Dapat disimpan untuk tabungan, kebutuhan sekolah di masa depan dll     Pergerakan harga mata uang bisa sangat fluktuatif. Bila tidak hati-hati bisa menimbulkan kerugian besar     Bagi Anda mau untung besar, dan siap ambil risiko
Reksadana    Tidak perlu memiliki banyak pengetahuan untuk menjalankannya karena dikelola oleh Manajer Investasi. Bisa dengan modal sedikit     Keuntungan yang diperoleh biasanya lebih sedikit dibandingkan bila terjun sendiri ke pasar saham. Juga dikenakan biaya macam-macam untuk pengelolaannya    Bagi Anda mau masuk ke pasar modal, tapi tidak punya waktu untuk terjun sendiri

B.    High Risk High Gain/ High Risk High Return
Kita sering mendengar ungkapan investasi yang mengatakan bahwa "High Risk High Return" atau "High Risk High Gain". Kita semua tau bahwa volatilitas dalam sebuah instrument investasi adalah wajar, dan semua investor harus nya sudah mengenal profil risiko masing masing. Sehingga produk investasi yang anda beli sudahlah masuk kedalam comfort zone risiko investasi anda.
Memang kelihatannya secara kasat mata bahwa investasi yang berisiko tinggi bisa menghasilkan keuntungan atau imbal balik yang besar, padahal volatilitas yang tinggi tidak lah menjadi sebuah jaminan akan keberhasilan investasi tersebut menghasilkan imbal balik yang sama besar nya.  Untuk itulah, bagi para investor pemula, janganlah gegabah dalam memilih produk investasi, korelasi kan dulu risk appetite anda kepada produk itu sendiri, apakah sudah sesuai atau diluar toleransi anda.
Bila anda memiliki stamina yang kurang memadai untuk berpartisipasi di sebuah produk investasi yang ber volatilitas tinggi, lebih baik hindari, kumpulkan stamina dulu dengan cermat sehingga anda memiliki kesiapan investasi yang lebih besar di masa mendatang.
C.    Perlunya Manajemen Kekayaan
Aset merupakan hal yang sangat fundamental bagi perseorangan ataupun organisasi yang memilikinya, karena aset merupakan bagian yang penting dalam pencapaian tujuan dari pemilik aset, dimana aset terletak di dalam bagian dari proses yang membantu dalam pencapaian tujuan sebelum nantinya menjadi output yang diharapkan (goals).
Berbicara kata "aset" berarti berbicara kekayaan atau harta yang nantinya diharapkan menghadirkan benefit bagi pemiliknya. Untuk dapat mengelola aset dengan baik, diperlukan mampu menguasai berbagai disiplin ilmu dengan baik seperti, ekonomi, akuntansi, teknik sipil, komputer, serta keuangan.
Tanpa mengelola aset dengan baik, maka tujuan organisasi ataupun individu tidak akan tercapai secara optimal. Contoh kecil, seorang mahasiswa setiap hari berangkat dari rumahnya menuju kampus dengan menggunakan sepeda motor, sedangkan dia tidak mengetahui dengan baik tentang elemen apa saja yang perlu diperbaiki atau diganti secara berkala pada sepeda motornya. Kemudian pada suatu hari sepeda motornya mogok ketika akan berangkat ke kampus, setelah dicek ternyata oli mesin sudah mengering, karena kejadian tersebut hari itu mahasiswa tersebut tidak berangkat ke kampus tetapi pergi ke bengkel untuk memperbaiki sepede motornya. Dari contoh tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa jika sepeda motornya (aset) terawat dengan baik, maka tidak akan terjadi kerusakan di tengah perjalanan ke kampus, dan mahasiswa tersebut bisa belajar dengan tenang di kampus untuk meraih tujuannya yakni menjadi sarjana. Ini membuktikan bahwa aset adalah bukan hal yang sepele dalam proses pencapaian tujuan, kita perlu mengetahui dan memahami aset-aset yang kita miliki agar aset-aset yang kita miliki bisa terus berada pada tugas pokok dan fungsinya (tupoksi).

Referensi:
http://www.juruscuan.com/investasi/82-menimbang-untung-rugi-jenis-jenis-investasi , diakses 30 April 2016
http://forum.detik.com/high-risk-high-gain-high-risk-high-return-t225319.html , diakses 30 April 2016
http://herlan231.blogspot.co.id/2012/12/pentingnya-pengelolaan-aset.html , diakses 30 April 2016

TABUNGAN DAN DEPOSITO

A.    Pengertian Tabungan dan Deposito
Tabungan adalah sebagian pendapatan masyarakat yang tidak dibelanjakan disimpan sebagai cadangan guna berjaga-jaga dalam jangka pendek.
Deposito adalah sejenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan oleh bank kepada masyarakat. Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah. Bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa.
Deposito dan tabungan merupakan produk perbankan yang ditawarkan kepada masyarakat untuk menyimpan uang. Selain itu, keduanya juga memiliki pajak sebesar 20% yang dikenakan kepada pemiliknya. Inilah perbedaan deposito dan tabungan yang menjadikan instrumen tersebut sangat berbeda:
1.    Bunga Deposito Lebih Tinggi dari Tabungan
Keuntungan dari memasukkan dana ke deposito adalah bunganya lebih tinggi dari tabungan. Bunga deposito berkisar antara 5% hingga 7% dari jumlah dana Kita, sedangkan bunga tabungan hanya berkisar antara 0.5% hingga 3%. Dengan bunga yang lebih besar, perkembangan uang Kita akan lebih cepat.
Biasanya dana yang akan dimasukkan ke deposito adalah dana simpanan jangka panjang. Jika dana itu Kita masukkan ke dalam tabungan bersama dengan uang Kita untuk keadaan darurat, kemungkinan uang itu akan terpakai untuk membeli keinginan Kita. Sedangkan jika Kita menyimpannya di deposito, pengeluaran akan lebih terkontrol karena tidak bisa diambil seenaknya dan uang juga bertumbuh karena bunga yang tinggi.
 
2.    Fleksibilitas Pengambilan Uang
Mengambil Uang Tidak Semudah Tabungan. Seperti yang Kita ketahui, Kita dapat mengambil dana pada tabungan Kita kapanpun, dan dimanapun yang ada di ATM. Hal ini tidak dapat Kita lakukan dengan deposito. Uang di deposito tidak bisa Kita cairkan seenaknya, ada jangka waktu (tenor) tertentu yang harus dilewati hingga jatuh tempo, baru Kita bisa melakukan pengambilan uang. Biasanya tenor deposito adalah 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 24 bulan. Jika Kita melakukan pengambilan sebelum tanggal jatuh tempo, ada biaya pinalti yang harus Kita bayarkan. Misalkan Kita memiliki deposito berjangka 6 bulan, dan Kita ingin mengambil dana Kita padahal baru di bulan ke-2. Kita tetap bisa mengambil uang Kita, tetapi ada biaya pinalti yang akan dikenakan kepada Kita.
Perbedaan ini seringkali dimanfaatkan oleh orang yang ingin mengatur keuangannya dengan cara memisahkan penyimpanan dana mereka. Dana yang dimasukkan ke deposito adalah dana yang tidak akan dipakai dalam waktu dekat, sehingga akan lebih menguntungkan jika dimasukkan ke deposito.

3.    Deposito untuk Investasi, Tabungan untuk Menabung
Bunga deposito yang lebih tinggi daripada bunga tabungan menjadikan deposito sebagai salah satu produk investasi. Sebagai salah satu produk investasi, deposito merupakan produk investasi yang paling minim resikonya, namun bunganya juga paling kecil dari antara produk investasi lainnya. Untuk Kita yang masih awam soal berinvestasi, deposito bisa menjadi awal bagi masa depan investasi Kita. Dan bagi Kita yang sudah mahir berinvestasi, deposito juga berguna untuk mengembangkan uang hasil dari investasi lainnya.
Berbeda dengan deposito, tabungan bukan ditujukan untuk investasi. Tabungan adalah tempat Kita menaruh uang yang akan Kita pakai sehari-hari dan untuk dana darurat. Pengambilan dana yang fleksibel, bunga yang kecil, dan biaya administrasi membuat tabungan bukanlah produk investasi. Karena dengan bunga yang kecil, akan sulit untuk mengembangkan uang, ditambah lagi biaya administrasi per bulan yang bisa menguras bunga Kita.
 
4. Bilyet dan Buku Tabungan
Jika Kita membuka tabungan, Kita akan memegang buku tabungan dan kartu ATM sebagai bukti bahwa Kita memiliki tabungan di Bank tersebut. Hal ini berbeda ketika Kita membuka deposito. Yang Kita dapat adalah bilyet deposito. Inilah yang menyatakan bahwa Kita pemilik dari dana yang ada di deposito tersebut.
 
B.    Macam - Macam Tabungan dan Deposito
Indonesia memiliki sejumlah jenis tabungan yang dibedakan menurut tujuannya. Mengenali perbedaan jenis tabungan bank di Indonesia ini penting buat kita biar tidak keliru memilih produk.
Apalagi jika sudah menyangkut keluarga atau anak. Kita mesti pkitai-pkitai memilih tabungan yang tepat sesuai dengan tujuan kita menabung.
Ada ungkapan “tak kenal maka tak sayang”. Oleh sebab itu, mari kita mengenali jenis-jenis tabungan di Indonesia sehingga tahu cocok-tidaknya tabungan tersebut bagi kita.
1. Tabungan konvensional
Tabungan ini bisa dibilang sebagai tabungan sejuta umat. Soalnya sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki rekening tabungan ini. Ciri tabungan konvensional adalah dana yang disimpan dapat diambil kapan saja dan tak ada batas waktu penyetoran. Nasabah yang memiliki tabungan konvensional akan mendapat nomor rekening serta kartu anjungan tunai mandiri (ATM).
Kartu ATM digunakan untuk menarik duit tabungan dari mesin ATM dan berbelanja di tempat-tempat tertentu. Selain itu, proses transfer dana juga bisa dilakukan lewat ATM. Sejumlah bank juga punya layanan Internet banking atau elektronik banking untuk memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi. Nasabah tabungan konvensional mendapat bunga dari tabungannya, tapi hanya berkisar 0,5 hingga 2 persen. Tapi nasabah juga dikenai biaya administrasi yang berbeda antara satu bank dan bank lain.
Saat krisis 1998, banyak uang tabungan masyarakat hilang karena bank yang bersangkutan bangkrut atau dilikuidasi. Walhasil, pemerintah menginstruksikan berdirinya Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk melindungi tabungan nasabah.
Artinya, kini kalau bank tempat kita menabung bangkrut, duit tabungan kita tak akan lenyap. Tapi, syaratnya, bank tersebut harus menjadi peserta LPS. Tabungan yang dijamin LPS maksimal Rp 2 miliar per nasabah.
2. Tabungan rencana
Tabungan ini mirip-mirip dengan deposito, tapi ada fasilitas asuransi yang menyertai. Orang tua yang hendak menabung dana pendidikan buat anaknya biasanya memilih tabungan rencana.
Tapi tak semua tabungan rencana digunakan untuk dana pendidikan. Misalnya nasabah hendak membeli tas dalam jangka waktu tertentu. Dia bisa menggunakan tabungan ini agar lebih disiplin menabung, sehingga uang tabungan bisa dipakai untuk membeli tas.
Salah satu syarat membuka tabungan rencana adalah memiliki tabungan konvensional atau induk di bank yang bersangkutan. Misalnya kita mau buka tabungan rencana di BRI, maka kita harus punya BRI BriTama/Simpedes/Giro.
Dana tabungan rencana itu akan diambil secara otomatis per bulan dari tabungan induk tersebut. Dengan begitu, nasabah tak perlu repot-repot mentransfer uang ke rekening tabungan rencana setiap bulan.
3. Tabungan haji
Sesuai dengan namanya, tabungan haji digunakan untuk melaksanakan ibadah haji. Nasabah yang berencana naik haji direkomendasikan memakai tabungan ini untuk lebih memastikan keberangkatannya ke Tanah Suci.
Tabungan haji biasanya mewajibkan nasabahnya menyetor uang minimum Rp 100-500 ribu per bulan. Jika tabungan sudah menembus Rp 25 juta, nasabah bisa langsung mendaftar haji ke Kementerian Agama untuk mendapat nomor antrean.
Setelah itu, nasabah tinggal menunggu waktu keberangkatan sambil bertahap melunasi biaya haji dengan terus menabung. Nasabah harus memastikan biaya haji itu lunas sebelum tenggat. Jika tidak lunas, nasabah harus menunggu lagi untuk dapat naik haji.
4. Tabungan giro
Tabungan giro semata-mata digunakan buat transaksi bisnis. Biasanya yang punya rekening ini adalah perusahaan. Untuk bertransaksi, nasabah tabungan giro menggunakan cek dan bilyet giro.
Berbeda dengan tabungan konvensional, nasabah tak mendapat buku rekening untuk mencatat transaksi. Nasabah per bulan hanya dikirimi rekening berisi transaksi selama satu bulan yang dinamai rekening koran.
Itulah sejumlah jenis tabungan yang ada di Indonesia. Sudah tepatkah pilihan tabungan kita?
Jenis-jenis Deposito
Pada umumnya deposito dapat digolongkan menurut jangka waktu menuju maturity.  Beberapa penggolongan deposito tersebut adalah sebagai berikut :
a. Demand deposit (Rekening Koran)
Demand deposit (rekening koran) pada bank-bank di Amerika Serikat dapat digolongkan menjadi lima macam, yaitu :
1.    Inter bank deposit (deposito-deposito antar bank) yaitu deposito yang disimpan, baik dengan bank yang mendepositokan maupun bagi yang menerimanya.
2.    Deposito-deposito pemerintah Amerika Serikat bagi bank-bank dagang disebut oleh bank-bank sebagai rekening–rekening pajak dan pemberian pinjaman (Tax and loan atau T & accounts), karena timbul proses-proses perpajakan dan pemberian pinjaman.
3.    Deposito negara bagian dan daerah, merupakan deposito-deposito berbagai macam pembagian unsur politik termasuk distrik-distrik, sekolah dan sebagainya.
4.    Deposito-deposito pemerintahan yang disimpan oleh para individu firma-firma dan perusahaan-perusahaan yang berbentuk badan hukum.
 
b. Time deposits
Tidak seperti deposito-deposito rekening koran yang pada umumnya homogen macamnya, deposito berjangka dan deposito tabungan ditawarkan dalam aneka ragam bentuk. Namun demikian, ciri-ciri yang umum dan sama dari deposito-deposito tersebut adalah kewajiban bank membayar tingkat bunga karena nasabah memerlukan jangka waktu tertentu sebelum deposito-deposito tersebut dicairkan kembali.

Ada tiga macam bentuk dasar dari deposito berjangka dan deposito tabungan, yaitu :
1. Deposito tabungan dan buku kas (pas-book)
Merupakan jenis deposito yang paling dikenal diantara berbagai macam rekening simpanan dan tidak ada jatuh waktu khusus untuk deposito tersebut, serta dalam prakteknya dana-dana yang didepositokan dalam rekening-rekening tersebut dapat ditambahkan dan ditarik kembali pada waktu yang sesuai bagi depositonya.  Deposito-deposito tabungan kekhasnya, yakni membayar tingkat bunga yang lebih rendah daripada deposito-deposito berjangka.
 
2. Sertifikat deposito berjangka
Merupakan bukti bahwa seseorang atau sebuah perusahaan yang berbentuk badan hukum telah mendepositokan sejumlah uang tertentu di sebuah bank. Ciri-ciri yang mendasar dari rekening deposito ini adalah bahwa dana yang didepositokan tidak dapat ditarik kembali oleh pemiliknya paling sedikit selama 30 hari (atau lebih) dan bahwa sertifikat-sertifikat dijual oleh bank dalam denominasi-denominasi tetap, misalnya  $1000, $5000 dan $100.000.
Di lain pihak ada pula yang mendefinisikan sertifikat deposito sebagai simpanan berjangka atas pembawa atau unjuk dengan izin otoritas moneter dan dikeluarkan oleh bank sebagai bukti simpanan yang dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak ketiga.
Dalam kaitan ini bunga dibayar dimuka dalam arti dipotong dari nominalnya pada waktu sertifikat deposito itu dibeli. Misalnya sertifikat deposito berjangka nominal Rp.1.000.000 dibeli tunai dengan Rp.940.000,  setelah sertifikat jatuh tempo akan diterima kembali uang sebesar Rp.1.000.000. Sertifikat deposito dapat diperjualbelikan kurang dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan.
Bunga yang diberikan oleh setiap bank yang menerbitkan sertifikat berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan ini tergantung dari kemampuan dan kebutuhan bank  bersangkutan atas dana yang diinginkan untuk ditarik dari masyarakat. Dari penjelasan tentang sertifikat deposito tersebut di atas dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut:
•    Sertifikat deposito bank adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang dikeluarkan oleh bank.
•    Terikat pada suatu jangka waktu tertentu.
•    Diberikan imbalan yang biasanya dibayar dimuka pada saat membeli sertifikat deposito.
•    Bank yang mengeluarkan sertifikat deposito mempertanggungjawabkan seluruh harta kekayaannya.
•    Dikeluarkan atas unjuk.
•    Dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan hanya dengan cara penyerahan.
•    Pengeluaran sertifikat deposito sesuai dengan Undang-undang yang berlaku di negara yang bersangkutan.
•    Bebas pajak atas bunga, deviden dan royalty.
•    Dapat dijadikan jaminan atas kredit.
•    Menjadi kadaluarsa setelah 30 tahun sejak tanggal jangka waktunya.
Selain itu dikenal pula istilah sertifikat deposito yang dirundingkan dan sertifikat deposito yang tak dirundingkan. Perbedaan mendasar antara keduanya adalah bahwa sertifikat deposito yang dapat dirundingkan dapat dijual sebelum jatuh temponya oleh pembeli deposito asli (perdana), sedangkan pada sertifikat deposito yang tidak dapat dirundingkan, hanya pembeli asli yang merupakan satu-satunya orang yang dapat  menguangkannya.
3. Deposito-deposito berjangka, rekening terbuka
Kata terbuka dalam istilah rekening terbuka berarti para deposan dapat mengembangkan jumlah barang pada deposito-deposito sesuka hatinya. Dalam arti bahwa jumlah tidak ditentukan oleh Bank. Namun pengembangannya sesuai dengan prinsip deposito, tidak bisa ditarik sebelum waktunya. Deposito berjangka ini dikeluarkan atas nama.
Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa deposito-deposito berjangka ini dikeluarkan dalam berbagai macam oleh bank. Beberapa jenis lain diantaranya adalah :
•    Deposit on Call, yaitu simpanan yang berada dalam bank selama deposan membutuhkannya, berbeda dengan deposito berjangka lainnya apabila seorang ingin menarik simpanannya terlebih dahulu dia harus memberitahukan kepada bank, sesuai dengan perjanjian antara deposan dengan bank. Di luar negeri deposit on call ini banyak disukai oleh para nasabah.
•    Deposit Automatic Roll-Over. Jika deposito yang telah jatuh tempo, tetapi pinjaman pokok belum diuangkan berarti uang deposan menganggur tanpa uang bunga, tetapi tidak demikian halnya dengan deposit automatic roll over secara otomatis diperhitungkan dengan bunganya demikian juga dengan deposito yang habis waktunya dan deposan tertunda menarik uang depositonya yang sudah jatuh tempo.

C.    Tabungan untuk Memulai Investasi

 Sudah saatnya masyarakat Indonesia mengubah pola pikir soal investasi. Tinggalkan tabungan dan deposito yang memiliki imbal hasil kecil. Untuk investasi, masyarakat bisa mencoba reksadana saham yang memiliki imbal hasil rata-rata 20% per tahun.
Direktur Investasi PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Alvin Pattisahusiwa mengatakan, dengan menyisihkan minimal hanya 10% dari penghasilan, investor bisa memulai investasi di reksadana saham.
"Bagaimana mulai berpikir menghadapi inflasi ke depan. Tabungan dan deposito pastinya tergerus inflasi. Sebaliknya reksadana saham justru imbal hasilnya di atas inflasi," ujarnya.
Alvin menjelaskan, sebagai gambaran misalkan seseorang memiliki uang sebesar Rp 15 juta kemudian uang tersebut disimpan di tabungan dengan jangka waktu 5 tahun. Dengan rata-rata bunga tabungan yang hanya 1% per tahun, maka jumlah uang tersebut hanya bisa bertambah 2,2 juta.
Sementara untuk deposito yang imbal hasilnya rata-rata 6% per tahun, dengan menempatkan uang sebesar Rp 15 juta, seseorang sudah bisa menghasilkan tambahan pendapatan sebesar Rp 14 juta selama 5 tahun ke depan.
Namun, perolehan imbal hasil tersebut akan jauh lebih besar apabila seseorang menempatkan dananya misalkan sebesar Rp 15 juta pada instrumen reksadana saham. Dengan imbal hasil rata-rata mencapai 20% per tahun, seseorang bisa mendapatkan tambahan keuntungan sebesar Rp 61 juta.
"Masyarakat perlu edukasi dalam mengenal pasar modal untuk investasi jangka panjang. Investor dapat return lebih tinggi. Caranya cukup mudah dengan cara investasi pasif, beli dan tiap tahun masukin lagi kemudian diamkan," terangnya.
"Masyarakat perlu edukasi dalam mengenal pasar modal untuk investasi jangka panjang. Investor dapat return lebih tinggi. Caranya cukup mudah dengan cara investasi pasif, beli dan tiap tahun masukin lagi kemudian diamkan," terangnya.

Referensi:
https://wigiyanti.wordpress.com/2009/06/18/pengertian-tabungan-deposito-giro-dan-kliring/ , diakses 30 April 2016
https://www.cermati.com/artikel/apa-perbedaan-deposito-dan-tabungan , diakses 30 April 2016
https://blog.duitpintar.com/ketahui-7-jenis-tabungan-bank-di-indonesia-ini-agar-tak-salah-pilih , diakses 30 April 2016
http://finance.detik.com/read/2013/07/18/134456/2306932/479/mau-investasi-tinggalkan-deposito-dan-tabungan , diakses 30 April 2016

PENTINGNYA INVESTASI

A.    Alasan Pentingnya Investasi
 
Pentingnya investasi berhubungan erat dengan tujuan manusia tercipta.  Kalau semua kebutuhan pokok sudah terpenuhi dan terdapat kelebihan maka peran sebagai khalifah harus dijalankan. Investasi merupakan salah satu cara untuk mendayagunakan dana yang kita miliki untuk masa depan. Berinvestasi merupakan hal yang sangat penting karena bertujuan untuk:
1.    Berjaga-jaga apabila terjadi inflasi
2.    Sebagai cadangan di hari tua
3.    Cadangan pada saat sakit dan tak bisa bekerja (sesuatu yang tidak terduga).
Tidak diragukan, menginvestasikan uang yang kita peroleh dengan susah payah adalah sesuatu yang berisiko. Tentu, terdapat investasi yang terlihat tidak memiliki risiko tinggi, tetapi umumnya investasi jenis ini tidak akan memberikan pengembalian yang tinggi.
Ingat, risiko tinggi akan menyertai potensi keuntungan tinggi pula. Asal memiliki informasi dan keterampilan cukup, besar kemungkinan kita akan menuju pada kemapanan finansial dengan melakukan investasi. Berikut ini beberapa alasan yang mendasarinya:
1.    Mengembangkan Kekayaan
Investasi membuat uang kita bekerja untuk menghasilkan lebih banyak uang tanpa harus bersusah payah. Yang kita perlukan adalah kemampuan menyisihkan penghasilan bulanan serta kemampuan memilih instrumen investasi yang tepat.
2.    Mengalahkan Inflasi
Jika kita bijak menginvestasikan uang di tempat atau produk yang memberikan imbalan yang melebihi tingkat inflasi. Sehingga masa depan keuangan kita akan cerah.
3.    Penting untuk Bisnis
Investasi sangat penting untuk bisnis apapun, baik kecil atau besar. Dasar dalam investasi juga menjadi dasar dalam memiliki dan mempertahankan bisnis seperti menganalisis risiko, memilih untuk mengambil risiko, dan kemampuan menangkap peluang. Jadi, investasi tidak hanya membantu menumbuhkan modal dan memperluas bisnis, tapi juga mengajarkan Kita bagaimana menjadi seorang pengusaha sukses.
4.    Membiayai Kebutuhan Keluarga
Membiayai kebutuhan keluarga bisa menjadi hal menantang terutama dengan semua pengeluaran yang harus dilakukan seperti membayar kredit rumah, kredit kendaraan, menyiapkan uang liburan, dan lain-lain.
Dengan menginvestasikan sebagian dari penghasilan bulanan, Kita dapat menghasilkan uang dalam jumlah besar di kemudian hari, yang bisa digunakan untuk membiaya semua kebutuhan tersebut.
5.    Biaya Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu investasi paling menguntungkan yang bisa dilakukan. Biaya pendidikan, terutama di perguruan tinggi, semakin meningkat tiap tahunnya. Jadi, bijaksana untuk mendukung rencana ini dengan melakukan investasi.
B.    Pengertian Kaya, Aset, Dan Liabilitas

Dalam melakukan investasi erat hubungannya untuk mendapatkan keuntungan (laba/kekayaan) sehingga hidupnya bisa lebih sejahtera. Orang yang memiliki pendapatan lebih besar dari pada jumlah pengeluaran yang diperlukan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari berarti telah mencapai suatu titik yang dinamakan Finansial Freedom (kebebasan keuangan). Di dalam buku “The Quadant of Cashflow” karya Robert T. Kiyosaki menyebutkan bahwa arti dari kaya adalah orang yang memiliki sejumlah hari dimana orang tersebut bisa hidup layak tanpa dirinya dan keluarganya harus bekerja.
Kiyosaki menekankan apa yang disebutnya “melek keuangan” sebagai sarana untuk mendapatkan kekayaan. Dia mengatakan bahwa kecakapan hidup seringkali paling baik dipelajari melalui pengalaman dan bahwa ada pelajaran penting yang tidak diajarkan disekolah. Dia mengatakan bahwa pendidikan formal terutama bagi mereka yang ingin menjadi karyawan atau wiraswasta, dan bahwa ini adalah sebuah ide”Era Industri”. Dan menurut Kiyosaki, dalam rangka untuk memperoleh kebebasan finansial, seseorang harus menjadi pemilik bisnis atau investor, guna menghasilkan pendapatan pasif.

Orang yang melek keuangan akan dapat membedakan hakekat aset dengan liabilitas dan tidak menyamakan liabilitas dengan aset karena liabilitas seringkali nampak seolah-olah sebagai aset. Aset adalah sesuatu yang memberikan pemasukan, sedangkan liabilitass adalah sesuatu yang mendatangkan beban atau pengeluaran. Orang yang menganggap liabilitas sebagai aset mengakibatkan liabilitasnya semakin besar sementara asetnya justru semakin kecil.
Rumah besar sering dinilai sebagai aset padahal termasuk liabilitas. Rumah besar bukan aset karena mendatangkan pemasukan namun mendatangkan pengeluaran seperti biaya pemeliharaan, pajak, dan sebagainya. Mobil mewah juga sering dinilai sebagai aset padahal liabilitas. Karena membutuhkan pengeluaran untuk biaya pemeliharaan, operasional, pajak, asuransi, dan sebagainya.
Orang yang melek finansial akan berusaha unuk menambah aset. Misalnya membeli dua buah rumah untuk disewakan daripada membeli sebuah rumah besar. selain itu, bisa dengan cara menitipkan mobil ke tempat rental supaya memperoleh keuntungan dari pada mempunyai mobil untuk dipakai sendiri (bisa mendatangkan beban).

C.    Posisi Investor Di Cashflow Quadrant
Berdasarkan teori The Cashflow Quadrant Robert Kiyosaki, sumber penghasilan kita dibagi menjadi empat kuadran. Memang benar ada empat kuadran yang berbeda, namun secara global, keempat kuadran ini dapat kita ringkas menjadi dua kuadran besar saja, yaitu kuadran kiri dan kuadran kanan. Kuadran kiri mewakili Employee dan Self Employee. Sedangkan kuadran kanan adalah Business Owner dan Investor.

1.    Employee atau Karyawan
Orang yang termasuk golongan Employee bekerja pada orang lain atau di sebuah instansi tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan uang (work to get money), rata-rata umur pekerja biasanya sekitar 18-65 tahun. Misalnya saja para buruh, karyawan, pekerja, pegawai negeri sipil, dan lain-lain. Motif dasar kuadran employee (e) adalah rasa aman, jaminan, dan kestabilan. Mereka lebih mementingkan ketiga hal ini daripada memikirkan seberapa besar uang yang bisa mereka hasilkan dengan keahlian mereka. Mereka memang ditaktirkan menjadi pegawai sejati.
2.    Self-Employeed atau Karyawan Profesional
Di mana seseorang memiliki keahlian setingkat diatas employee. Contohnya: notaris, konsultan, akuntan, pengacara maupun dokter (sebenarnya dokter bisa masuk kategori employee maupun self employee).
3.    Business Owner
Orang yang masuk kategori ini bekerja secara mandiri untuk mendapatkan uang (mandiri get money). Di mana seseorang memiliki sebuah “sistem” untuk membuat uang, bukan pekerjaan untuk menghasilkan uang. Contohnya: para pemilik bisnis besar seperti pemimpin perusahaan. Motif dasar kuadran business-owner adalah kaya, terhormat, dan sukses. Mereka adalah orang yang bersemangat tinggi, tak kenal menyerah, dan tidak pernah puas. Mereka selalu ingin lebih dan lebih lagi. Seorang business owner merancang sistem terbaik yang bisa mengalirkan uang ke kantongnya terus menerus.
4.    Investor
Menginvestasikan atau menanamkan uang pada suatu bidang yang menghasilkan pemasukan lebih besar. Seorang Investor mampu melihat dan merasakan prospek bisnis yang menghasilkan keuntungan terbesar. Mereka yang berada dalam kelompok ini memiliki keahlian tinggi dan dilahirkan sebagai pemimpin alami.
Sumber penghasilan kuadran kiri adalah kita sendiri. Artinya besar kecilnya pendapatan kita ditentukan dari seberapa keras kita bekerja. Kita hanya akan mendapatkan uang jika kita bekerja, jika kita berhenti bekerja otomatis penghasilan kita juga berhenti mengalir. Perbedaan utama Employee (E)  dan Self employee (E) ada di tingkat penghasilannya. Sekeras-kerasnya seorang bekerja di kuadran E, tingkat penghasilannya tidak akan bertambah. Sebaliknya penghasilan seorang Self-employee seiring dengan tingkat kerjanya. Semakin giat dia bekerja, semakin besar penghasilannya, semakin malas dirinya maka menurunlah pendapatannya.
Tingkat penghasilan di kuadran kanan ditentukan dari seberapa banyak asset yang kita miliki dan seberapa pandai kita mengelolah asset tersebut. Seorang Business Owner (B) adalah orang yang mampu merubah sekelilingnya menjadi asset. Sedangkan seorang Investor (I) adalah orang yang sakti karena mampu membuat uang bekerja untuk dirinya.

Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Robert_Kiyosaki , diakses tanggal 19 Maret 2016
http://www.protekita.com/566/inilah-7-alasan-mengapa-orang-melakukan-investasi/ , diakses 30 April 2016