Dalam
berinvestasi, secara umum ada
berbagai macam produk investasi. Untuk mencapai tujuan keuangan yang kita
inginkan sebaiknya sebelum melakukan investasi kita harus mempertimbangkan dulu
aset-aset yang cocok dengan keinginan dan kebutuhan. Dalam melakukan investasi, ada beberapa hal yang
harus diingat bahwa selalu ada risiko akan kehilangan modal. Ada istilah High Risk High Gain/ High Risk
High Return dalam berinvestasi. Yang artinya apabila kita berani mengambil
risiko yang tinggi maka kita akan memproleh keeuntungan yang besar. Berikut ini
macam-macam produk investasi mulai dari yang berisiko rendah samapi yang
berisiko tinggi, yaitu sebagai berikut:
1. Tabungan
Dengan menyimpan uang di tabungan,
maka akan mendapatkan suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan
bank bersangkutan. Produk tabungan biasanya
memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun sesuai keinginan kita.
2. Deposito
Deposito hampir sama dengan
tabungan. Bedanya, dalam deposito tidak dapat mengambil uang kapanpun yang
diinginkan, kecuali uang tersebut telah menginap di bank selama jangka waktu
tertentu. Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada suku bunga
tabungan. Selama deposito belum jatuh tempo, uang tersebut tidak akan
terpengaruh pada naik turunnya suku bunga di bank.
Jika selama kontrak berakhir
deposito tidak diambil maka dapat di roll over (diperpanjang otomatis). Dan
apabila kita ingin mengambil deposito sebelum tanggal jatuh tempo maka
diperbolehkan tetapi akan dikenakan penalti sehingga harus membayar denda.
Ada yang berpendapat kalau tabungan
dan deposito tidak termasuk instrumen investasi. Karena kedua instrumen
tersebut tujuannya hanya untuk menyimpan ataupun menjaga dan bukan digunakn
untuk investasi. Tabungan dan deposito merupakan produk investasi yang paling
aman dan kecil hasilnya bahkan cenderung defisit.
3. Obligasi
Obligasi merupakan surat
utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah
modal perusahaan ataupun membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya
yang hampir sama dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga
obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain
itu seperti saham kepemilikan obligasi bisa juga dijual kepada pihak lain baik
dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.
4. Emas
Emas merupakan barang
berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang asing. Harga
emas cenderung stabil sehingga cocok dijadikan sebagi aset untuk berinvestasi. Selain
itu emas juga memiliki nilai investasi
yang sangat tinggi dan sangat aman dalam berbagai kondisi.
5. Property (Tanah dan Bangunan)
Investasi property yaitu investasi
dalam bentuk tanah atau bangunan Tanah dan bangunan adalah
barang investasi jangka panjang yang sangat cocok dan menguntungkan karena
tanah dan bangunan memilki harga yang terus naik sehingga akan sangat
menjanjikan jika anda berniat menginvestasikan uang anda kepada Tanah Dan
Bangunan ini. Misalnya saja apartemen,
kondotel, dan lain-lain.
6. Saham
Saham adalah kepemilikan atas sebuah
perusahaan. Dengan meembeli saham berarti telah membeli sebagian perusahaan
tersebut. Apabila suatu perusahaan mengalami keuntungan maka para peemegang
saham akan mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut deviden. Saham juga
dapat dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang
selisih harganya disebut capital gain maupun lebih rendah daripada harga waktu
kita membelinya yang selisih harganya disebut dengan capital loss.
7. Reksadana
Reksa dana yaitu wadah
yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat yang dikelola oleh badan
hukum yang bernama Manajer Investasi untuk kemudian diinvestasikan ke aset
finansial lainnya. Dana itu biasanya disimpan di bank penyimpanan yang disebut
dengan bank kustodian. Reksa dana adalah solusi bagi orang yang ingin
berinvestasi dalam banyak aset namun memiliki dana yang terbatas. Hal ini
dimungkinkan karena dana yang dihimpun dari banyak pihak cukup besar untuk
kemudian dapat diinvestasikan pada saham, obligasi dan instrumen pasar uang
sesuai dengan kebijakan dari Manajer Investasi.
Selain itu, reksa dana juga merupakan solusi bagi Anda yang memiliki keterbatasan dalam pengetahuan dan informasi dalam melakukan analisis investasi, serta bagi Anda yang tidak mempunyai cukup waktu untuk mengawasi pergerakan harian saham dan obligasi.
Selain itu, reksa dana juga merupakan solusi bagi Anda yang memiliki keterbatasan dalam pengetahuan dan informasi dalam melakukan analisis investasi, serta bagi Anda yang tidak mempunyai cukup waktu untuk mengawasi pergerakan harian saham dan obligasi.
8. Foreign Exchange (Tukar Mata Uang
Asing)
Segala macam mata uang
asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.
Investasi dalam mata uang asing ini lebih beresiko dibandingkan dengan investasi lain seperti saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.
Investasi dalam mata uang asing ini lebih beresiko dibandingkan dengan investasi lain seperti saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.
Referensi:
*YLS*
0 komentar:
Posting Komentar