Jumat, 01 April 2016

PRODUK INVESTASI

Dalam berinvestasi, secara umum ada berbagai macam produk investasi. Untuk mencapai tujuan keuangan yang kita inginkan sebaiknya sebelum melakukan investasi kita harus mempertimbangkan dulu aset-aset yang cocok dengan keinginan dan kebutuhan. Dalam melakukan investasi, ada beberapa hal yang harus diingat bahwa selalu ada risiko akan kehilangan modal.  Ada istilah High Risk High Gain/ High Risk High Return dalam berinvestasi. Yang artinya apabila kita berani mengambil risiko yang tinggi maka kita akan memproleh keeuntungan yang besar. Berikut ini macam-macam produk investasi mulai dari yang berisiko rendah samapi yang berisiko tinggi, yaitu sebagai berikut:
1.    Tabungan
Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan biasanya memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun sesuai keinginan kita.
2.    Deposito
Deposito hampir sama dengan tabungan. Bedanya, dalam deposito tidak dapat mengambil uang kapanpun yang diinginkan, kecuali uang tersebut telah menginap di bank selama jangka waktu tertentu. Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada suku bunga tabungan. Selama deposito belum jatuh tempo, uang tersebut tidak akan terpengaruh pada naik turunnya suku bunga di bank.
Jika selama kontrak berakhir deposito tidak diambil maka dapat di roll over (diperpanjang otomatis). Dan apabila kita ingin mengambil deposito sebelum tanggal jatuh tempo maka diperbolehkan tetapi akan dikenakan penalti sehingga harus membayar denda.
Ada yang berpendapat kalau tabungan dan deposito tidak termasuk instrumen investasi. Karena kedua instrumen tersebut tujuannya hanya untuk menyimpan ataupun menjaga dan bukan digunakn untuk investasi. Tabungan dan deposito merupakan produk investasi yang paling aman dan kecil hasilnya bahkan cenderung defisit.
3.    Obligasi
Obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan ataupun membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti saham kepemilikan obligasi bisa juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.
4.    Emas
Emas merupakan barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang asing. Harga emas cenderung stabil sehingga cocok dijadikan sebagi aset untuk berinvestasi. Selain itu emas juga memiliki nilai  investasi yang sangat tinggi dan sangat aman dalam berbagai kondisi.
5.    Property (Tanah dan Bangunan)
Investasi property yaitu investasi dalam bentuk tanah atau bangunan Tanah dan bangunan adalah barang investasi jangka panjang yang sangat cocok dan menguntungkan karena tanah dan bangunan memilki harga yang terus naik sehingga akan sangat menjanjikan jika anda berniat menginvestasikan uang anda kepada Tanah Dan Bangunan ini. Misalnya saja apartemen, kondotel, dan lain-lain.
6.    Saham
Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan. Dengan meembeli saham berarti telah membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila suatu perusahaan mengalami keuntungan maka para peemegang saham akan mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut deviden. Saham juga dapat dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut capital gain maupun lebih rendah daripada harga waktu kita membelinya yang selisih harganya disebut dengan capital loss.
7.    Reksadana
Reksa dana yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi untuk kemudian diinvestasikan ke aset finansial lainnya. Dana itu biasanya disimpan di bank penyimpanan yang disebut dengan bank kustodian. Reksa dana adalah solusi bagi orang yang ingin berinvestasi dalam banyak aset namun memiliki dana yang terbatas. Hal ini dimungkinkan karena dana yang dihimpun dari banyak pihak cukup besar untuk kemudian dapat diinvestasikan pada saham, obligasi dan instrumen pasar uang sesuai dengan kebijakan dari Manajer Investasi.
Selain itu, reksa dana juga merupakan solusi bagi Anda yang memiliki keterbatasan dalam pengetahuan dan informasi dalam melakukan analisis investasi, serta bagi Anda yang tidak mempunyai cukup waktu untuk mengawasi pergerakan harian saham dan obligasi.
8.    Foreign Exchange (Tukar Mata Uang Asing)
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.
Investasi dalam mata uang asing ini lebih beresiko dibandingkan dengan investasi lain seperti saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.


Referensi:


*YLS*

0 komentar:

Posting Komentar